Rezeki dan Bersyukur


Minggu lalu saya mampir lagi ke toko Encik tempat saya selalu membeli peralatan tanaman, seperti 
pot dan media tanamnya. Salah satu indukan tanaman Anthurium di rumah ternyata 
tongkol/mangarnya sudah siap dipanen untuk dikembangbiakan lebih lanjut. Seperti biasa, saya 
membutuhkan pot berukuran kecil yang cukup banyak beserta vitamin dan hormon tanaman agar 
dapat menyemai biji biji anthurium dengan baik.




Kebetulan toko Encik siang hari ini tidak begitu ramai. Mungkin karena tinggal berapa hari lagi lebaran jadi konsentrasi orang orang lebih kepada baju baru daripada memperhatikan bunga bunga di taman. Jadilah hari ini saya mendapatkan pelayanan penuh dari seluruh karyawan si Encik.
Seperti biasa, hanya pada saat berbayarlah saya bisa berbincang bincang dengan si Encik ini. Si empunya toko yang memiliki pemikiran unik dan bagi sebagian orang mungkin bisa dibilang aneh. Di depan meja kasir, saya tertarik dengan sebuah kertas bertulisan “Cash and Carry”. Disitulah awal percakapan saya dengan si Encik dimulai. “Kok sekarang ada tulisan seperti itu sih Ci? Beberapa minggu lalu saya kesini tidak ada? Memangnya ada yang tidak bayar ya, sampai sampai ada tulisan itu? Tanya saya kepada si Encik.

Ia pun memasang muka sedih ketika ditanya seperti itu, dan menjawab, “Iya betul, memang baru baru ini saya tertipu oleh seorang pembeli, katanya dia mau membayar setelah sampai di rumah, ternyata ditengah jalan dia melarikan diri dengan barang barang yang dibeli.” Mendengarnya saya jadi ikutan prihatin, “Kok bisa sih Ci? Masa tidak ada karyawan Enci yang menemani pembeli itu ke rumahnya? tanyaku lebih lanjut.
“Ada dong, malah sampai dua orang yang menemaninya. Tapi memang pinterlah penipu itu, dan toko saya ternyata bukan toko pertama yang mengalami kejadian serupa.” Karyawan saya juga dibodohi oleh dia ketika di dalam mobil, mereka di suruh ke Bank untuk mengambil uang dan ternyata dia kabur.” Begitu jelasnya
Wah pasti sedih sekali Enci ya? Tanyaku kembali.
“Ia saya memang sedih, tapi waktu kejadian itu, yang saya pikirkan adalah karyawan saya, karena selama kurang lebih dua jam saya tidak menerima kabar dari karyawan perempuan saya yang ikut juga bersama orang itu. Yang saya takutkan adalah keselamatan karyawan saya, kalau uang sih bisa dicari lagi. Untunglah mereka semua bisa kembali dengan selamat, setelah diputer-puterin oleh orang itu selama 2 jam lebih.
Kehilangan finansial anggap saja sebagai uang belajar, khan kita sekolah aja bayar, kok pengalaman yang berharga seperti ini tidak rela sih kalau kita bayar.
Karena itulah akhirnya tulisan “cash dan carry” ini hadir di sini. Jadi sekarang kamu bayar dulu ya jangan main kabur saja,” begitu kata enci kepada saya sambil bercanda.
Kok Enci kelihatannya tidak sedih banget ya? Tanyaku ingin tahu kondisi sesungguhnya. “Oh saya kalau soal uang mah mudah menghilangkan kesedihannya. Saya sudah anggap sebagai sumbangan, saya yakin harusnya setelah kejadian ini toko ini bakal semakin ramai. Rezeki itu ibarat air melewati pipa dengan dua lubang, kalau kita tutup lubang pipa yang satu, maka aliran air juga akan tersendat. Karena itu kita harus beramal dan ikhlas terhadap semua kejadian yang menimpa.”
“Semoga ya ci, rezeki memang seperti air dan kita memang harus selalu bersyukur untuk semua kejadian baik itu menyenangkan atau menyedihkan.” Sayapun meninggalkan toko itu.

lagi corat coret kepikiran saori hara


Nunggu suara bedug maghrib berasa kayak nunggu incaran statusnya jomblo ?
Berasa lama ?

Atau Saori Hara dan teman-teman seprofesinya terus terlintas dalam benak ?

Menyembunyikan Saori Hara bahkan menempatkannya ke folder-folder yang rumit masih belum menyelesaikan masalah ?

Merasa belum yakin satu bulan penuh tanpa dia ?

Pengen solusi yang baik dan positif ? Mending lakukan hal yang bermanfaat dari pada diam bermalas-malasan di bulan puasa yang malah bisa bikin pikiran kemana-mana. Seperti yang udah aku lakukan beberapa hari lalu buat nunggu suara bedug berkumandang. Beberapa puluh menit lumayan buat ngabisin waktu berpuasa dan alhamdulillah jadi gak berasa lama :) Ambil pensil dan teman-teman sepermainnannya..
Coret sana coret sini , set set set dan... #EngIngEeeeeeng


Bukan Saori Hara

Alat dan bahan yang digunakan juga seadanya, pake aja apa yang ada di rumah kamu sekarang.



Isi dalam foto :
1. Penghapus Pensil (gak bakal bisa buat ngapus kenangan ya !)
2. Pensil Berwarna
3. Pensil 2B (yang jelas ini dikerjakan bukan saat UAN)
4. Pen (ukurannya sih 0,5 mm)
5. Kertas ukuran A4 (sebenarnya ini buat ngeprint TA -_-)

Hasilnya sempat juga di scan dan gini jadinya :

Lagi malas mau ngedit -_-
Gimana, udah ada kepikiran cara buat ngabuburit di rumah ? Manfaatin barang-barang sekitar yang ada aja sih :) Sekian dulu postingan kali ini ya :)


Dengan ini mari kita bersama-sama mengucapkan "Selamat tinggal Saori Hara !" (Walaupun cuma sebulan sih -______-")

Puasa itu bukan cuma nahan haus dan lapar, tapi juga menahan amarah dan nafsu :)#KemudianSaoriHaraMelintasDiPikiran

#sexkian